Analisis Pengaruh Ampas Sagu Dalam Lost Circulation Material Pada Semen Grade G
DOI:
https://doi.org/10.55334/jtam.v5i1.226Keywords:
Ampas Sagu, Semen Grade G, Lost Circulation MaterialAbstract
Kegiatan pemboran minyak, gas, maupun panas bumi harus dilakukan secara efektif dan efisien dengan meminimalisir kerugian. Salah satunya dalam kegiatan penyemenan dengan memperhatikan kualitas semen agar konstruksi sumur tersebut dapat bertahan lama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan lost circulation material (LCM) dengan berbahan ampas sagu pada sifat fisik semen grade G seperti rheology, density, free water content, thickening time, dan compressive strength. Bahan ampas merupakan limbah pengolahan tepung sagu yang mudah ditemukan, mengingat potensi luasan tumbuhan sagu nasional berada di wilayah Indonesia Timur mencapai 96% terutama Papua dan Maluku. Penelitian dilakukan di laboratorium dengan memvariasikan persentase LCM dari 0% hingga 6% yang diharapkan dapat digunakan sebagai bahan LCM yang dipakai untuk menutupi zona loss dan dapat mempertahankan sifat semen grade G. Hasil yang didapatkan yakni, penurunan tertinggi nilai densitas terjadi pada konsentrasi 6% dari ampas sagu dengan penambahan bentonite sebesar 14.5 ppg. Kenaikan nilai plastic viscosity (PV) dan yield point (YP) paling tinggi terjadi pada konsentrasi 2% dengan penambahan barite sebesar 76 cp – 133 lbs/100ft². Penurunan nilai Free water tertinggi terjadi pada konsentrasi 1.5% dengan penambahan bentonite sebesar 4.6 mL. Thickening time terlama terjadi pada konsentrasi 4.5% dengan penambahan KCL sebesar 920 gr-cm dan 42.04 bc (Uc). Kenaikan compressive strength tertinggi terjadi pada 3% dengan penambahan barite sebesar 1451 psi.
References
Aulia, Ayu, Kurnia Putri, and Trisnu Satriadi. 2019. “Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Utilization Sago ( Metroxylon Sp ) and Starch Quality From Salimuran Village Kusan Hilir Districts Tanah Bumbu Regency South Kalimantan.” Jurnal Sylvia Scienteae 02(6): 1082–93.
Bourgoyne, Adam T., Keith K. Millheim, Martin E. Chenevert, and F.S. Young. 1986. Applied Drilling Engineering Applied Drilling Engineering.
BRASIL, 2011. 2011. “No Titlep.” Phys. Rev. E 9481: 7–10. http://www.ainfo.inia.uy/digital/bitstream/item/7130/1/LUZARDO-BUIATRIA-2017.pdf.
Cart, A D D T O. “Standard Penetrometer.” 44(0).
Front Matter. 2021. Applied Well Cementing Engineering.
Hamid, Abdul, and Samsol Trisakti. 2018. “Studi Laboratorium Pengaruh Penambahan Cement Dispersant (Cfr-2) Terhadap Thickening Time Dan Compressive Strength Pada Semen Pemboran Kelas E Dan Kelas G.” PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan 4(4): 248–53.
Hodne, Helge. 2007. Rheological Performance of Cementitious Materials Used in Well Cementing.
Maulani, Mustamina. 2020. “The Effect of Thixotropic Additive on the Properties of the G Class Cement.” Journal of Earth Energy Science, Engineering, and Technology 3(2).
McClatchey Will. Manner, I. Harley. and Elevitch, R. Craig. 2006. Metroxylon Spp. Ecology papers Inc. London.
Mitchell, Robert F., and Stefan Z. Miska. 2011. 12 Fundamentals of Drilling Engineering Fundamentals of Drilling Engineering.
Murdiyanto, Dendy, and Santi Galih Pratiwi. 2019. “Pengaruh Penambahan Serat Kapas (Gossypium Sp.) Terhadap Kekuatan Fleksural Resin Komposit Flowable.” Jikg (Jurnal Ilmu Kedokteran Gigi) 2(1): 1–5.
Nelson, Erik B., Jean François Baret, and Michel Michaux. 1990. “Cement Additives and Mechanisms of Action.” Developments in Petroleum Science 28(C): 3-1-3–37.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik AMATA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.