Evaluasi Alat Peremuk Batuan (Cone Crusher) Pada Unit Pengolahan Bijih Emas Dan Tembaga Untuk Peningkatan Produksi Dan Pemenuhan Terget Pengolahan Berikutnya Di Mille 74 PT. Freeport Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.55334/jtam.v5i1.214Abstract
ABSTRAK
PT.Freeport Indonesia merupakan Perusahaan Tambang terbesar kedua di dunia dan Penghasil Emas nomor satu di dunia, dengan menerapkan dua jenis metode penambangan yaitu Tambang Terbuka (Surface Mine) dan Tambang Bawah Tanah (Underground Mine). Dimana Unit Crushing Plant (PT.Freeport Indonesia) telah berhasil mencapai produksi bijih Emas dan Tembaga dengan penghasilan 1.300 ton/jam. Unit Pengolahan merupakan pemegang peran penting dalam hal ini yaitu sebagai tempat dimana material-material ini diolah, dan juga sebagai penentu nilai,kualitas serta harga jual di pasaran. Salah satu alat pengolahan yang digunakan oleh PT. Freeport Indonesia untuk mengolah dan menghasilkan material bijih ini adalah Cone Crusher, dimana permintaan konsumen yang semakin meningkat dari hari ke hari dan harus dipenuhi maka harus dilakukan pengkajian serta evaluasi teknis kembali. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui produksi nyata yang ada pada areal pengolahan serta hambatan-hambatan yang sering terjadi pada saat proses peremukan batuan berlangsung, Metode yang digunakan yaitu Deskrit yang dihitung dengan menggunakan teori Keserasian alat peremuk (Aviability), Reduction Ratio dan Jam kerja efektif pada unit crushing plant. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Target Produksi nyata sebesar 1.300 ton/jam dan produksi teoritis sebesar 1.550 ton/jam dengan jam kerja efektif yaitu 24 jam, sedangkan untuk nilai Reduction Ratio untuk Secondary Crusher 2,9 kali dan Tertiary Crusher 1,9 kali, yang mana nilai Avaiibilitynya berkisar antara 83,8 % - 97,5 %.
Kata Kunci: Cone Crusher,Crushing Plant, Avaibility dan Reduction Ratio
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik AMATA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.