Prediksi Titik Lokasi Pembangunan Tower BTS (Base Transceiver Station) Di Pulau Barrang Lompo Dengan Metode K-Means
DOI:
https://doi.org/10.55334/jtam.v5i1.203Keywords:
Base Transceiver Station (BTS), K-means, rapidminer, SW MapsAbstract
Base Transceiver Station (BTS) adalah sumber utama konsumsi energi. Masalah utama dalam bidang telekomunikasi di Indonesia adalah sulitnya pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Infrastruktur telekomunikasi dapat berupa jaringan kabel maupun jaringan wireless. pembangunan BTS menjadi sebuah masalah dalam penentuan titik lokasi yang cocok dan efektifitas dalam pembangunan BTS.pada penelitian ini melakukan prediksi titk lokasi pembangunan tower BTS menggunakan metode K-means. K-means digunakan untuk clustering yang dapat membagi sebuah data jadi 2 atau lebih dengan kecepatan dan kinerja yang dalam data yang besar dengan pemilih data secara acak. Aplikasi rapidminer dan aplikasi SW Maps menjadi alat pendukung dalam penelitian ini. Hasil dalam penelitian ini aksesibilitas yang mudah, kondisi tanah yang keras dan lapang serta berbatu sehingga dalam pembangunan semacam bangunan tower akan cocok untuk didirikan. Pembangunan seperti bangunan yang dapat bernilai ekonomi seperti, Caffé, Toko bangunan atau Toko serbaguna.
References
Albandjar, C., & Rasyid, H. A. (2021). Bagaimana Membuat Indonesia Terhubung: Melayani Yang Belum Terlayani. Online Journal Of Space …, 4(8).
Amalin, R. E., & Handayeni, K. D. M. E. (2017). Kriteria Lokasi Pembangunan Tower Bts (Base Transceiver System) Di Kota Kediri. Jurnal Teknik Its, 6(1), C67-C70.
Amarul, A., Tjahjamooniarsih, N., & Suryadi, D. Studi Kebutuhan Dan Penentuan Lokasi Base Transceiver Station Dalam Penerapan Menara Bersama Telekomunikasi Di Kabupaten Sambas Menggunakan Weighted Product Method (Wpm). Journal Of Electrical Engineering, Energy, And Information Technology (J3eit), 10(1).
Febriansyah, A. (2023). Analisis Titik Lokasi Base Transceiver Station Berdasarkan Faktor Daerah Fresnel. Klik: Kajian Ilmiah Informatika Dan Komputer, 4(2), 1163-1172.
Febrianto, E. (2024). Penerapan Algoritma K-Means Clustering Untuk Memetakan 4g Bts (Base Tranceiver Station) Yang Mengalami Congestion Di Kabupaten Bekasi (Doctoral Dissertation, Universitas Pelita Bangsa).
Hamuda, H. (2014). Perencanaan Kebutuhan Base Transceiver Station (Bts) Dan Optimasi Penempatan Menara Bersama Telekomunikasi.
Kurniawan, R., Yacoub, R. R., Suryadi, D., Tjahjamooniarsih, N., & Imansyah, F. Perencanaan Dan Optimisasi Penempatan Bts Bersama Berbasis Algoritma Genetika. Journal Of Electrical Engineering, Energy, And Information Technology (J3eit), 10(1).
Oktiviana, Y. (2022). Metode K-Means Dalam Visualisasi Berbasis Google Map Terhadap Klasterisasi Koordinat Bts (Base Transceiver Station). Jurnal Sistim Informasi Dan Teknologi, 106-111.
Ratriana, R. W., Nugraha, A. L., & Wijaya, A. P. (2015). Studi Kelayakan Lokasi Perencanaan Base Transceiver Station (Bts) Berbasis Geospasial (Studi Kasus: Bts Di Kabupaten Pati). Jurnal Geodesi Undip, 4(2), 19-24.
Yusuf, D., & Afandi, F. N. (2019). Aplikasi Monitoring Base Transceiver Station Berbasis Android Menggunakan Metode Location Based Service. Explore: Jurnal Sistem Informasi Dan Telematika, 10(2), 331240.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Teknik AMATA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.